Kehadiran Revolusi Industri 4.0 membawa perubahan masif berupa penyesuaian peran manusia, mesin, teknologi, dan proses di berbagai bidang profesi, termasuk profesi akuntan. Revolusi Industri 4.0 menuntut akuntan untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi informasi dan big data. Di era industri termutakhir ini, perkembangan ekonomi digital telah membuka berbagai kemungkinan baru sekaligus meningkatkan risiko secara bersamaan. Perubahan tersebut memberikan dampak signifikan dalam perkembangan akuntansi. Demikian pula, perkembangan teknologi dan inovasi seolah berkejaran dengan waktu. Inovasi-inovasi baru mendorong terciptanya pasar baru dan menggeser keberadaan pasar lama. Mesin dan robot pintar kini banyak mengambil peran dan seakan menguasai dunia. Pada fase era ini, cara kerja dan praktik akuntan perlu diubah untuk meningkatkan kualitas layanan dan ekspansi global melalui komunikasi daring dan penggunaan cloud computing.
Sejumlah hasil penelitian menemukan bahwa adanya perkembangan teknologi tersebut membuat peran fundamental profesi akuntansi diambil alih oleh sistem dan perangkat lunak (software). Eksistensi software akuntansi memberikan kemudahan sehingga memungkinkan semua orang dapat mengoperasikan dan menghasilkan laporan keuangan. Oleh karena itu, keahlian maupun deskripsi pekerjaan akuntan di masa depan harus diperluas, sambil tetap mengacu pada kompetensi inti profesi. Akuntan harus siap untuk lebih mendalami dan mengembangkan keilmuannya serta melakukan harmonisasi dengan teknologi agar eksistensi profesinya dapat terus berlangsung.
Fasih berteknologi merupakan salah satu kunci. Oleh karenanya, beberapa aktivitas penting harus dilakukan akuntan untuk menjawab tantangan Revolusi Industri 4.0. Pertama, meningkatkan kesadaran (awareness), yaitu memahami bahwa perkembangan revolusi menciptakan kesempatan baru dan akuntan harus mampu melihat peluang yang muncul di sekitarnya. Dinamika lingkungan bisnis yang ada melahirkan jenis bisnis baru yang sebelumnya belum pernah ada. Kedua, lembaga pendidikan (education) harus memberi perhatian lebih pada penguatan kurikulum pembelajaran bagi mahasiswa akuntansi sehingga mampu menyelaraskan diri dengan era digital. Ketiga, melakukan pengembangan profesional melalui berbagai metode dan media mutakhir tentang evolusi Revolusi Industri 4.0 dan dampaknya terhadap anggota asosiasi profesi, sehingga kinerja asosiasi profesi terus meningkat. Terakhir, menerapkan standar tinggi (reaching out), yakni para akuntan penting untuk memiliki kendali maksimum pada data yang dikerjakan sehingga akuntan harus berkoordinasi dengan engineers agar data dan informasi dapat terjaga dengan baik.
Merespons urgensi dan signifikansi mengelola dampak Revolusi Industri 4.0 pada profesi akuntan, Konferensi Regional Akuntansi (KRA) IX kali ini mengangkat tema “The Future Skills for Accountant in Digital Disruption”. Sebagai acara rutin tahunan yang menggandeng beberapa perguruan tinggi di Indonesia, KRA IX ini diselenggarakan oleh Ikatan Akuntan Indonesia Kompartemen Akuntan Pendidik (IAI KAPd) bersama dengan Universitas Hayam Wuruk Perbanas, kampus bisnis dan teknologi yang bertempat di Surabaya.
KRA IX akan menjadi wadah menarik bagi para akademisi dan praktisi, khususnya dari berbagai perguruan tinggi dan institusi di wilayah Jawa Timur, untuk berdiskusi tentang beragam kajian empiris maupun praktis di ranah disiplin ilmu akuntansi dan keuangan. Forum ini tentunya akan berperan menghasilkan berbagai insight dan solusi atas tantangan-tantangan profesi akuntan. Mari kita sukseskan KRA IX! Pastinya, Muuanteb Rek!!!
Non Pemakalah: Rp. 300.000,-
Sekretariat IAI Wilayah Jawa Timur
Grha IAI Jatim, Jl. Krukah Utara No. 64 Surabaya, Email: iaikapdjatim@gmail.com
Telp 031-5021125/5048090, Fax. 031-5034633.
Hot Line: Sdr. Thoriq: 082257317728
Sekretariat Jurusan Akuntansi FEB Universitas Hayam Wuruk Perbanas
Jl. Wonorejo Utara 16 Rungkut, Surabaya, Jawa Timur
Contact Person: Sdri. Lufi Yuwana M 083108353363
WEBSITE:
Registrasi Peserta
Registrasi Undangan
File Event